Gara-gara si
upik abu……
Pertama ………
Whoam…….chika menguap sambil
mengucek matanya yang masih ngantuk,semalaman ia begadang membantu bu nani.
Ibunda chika tersayang. Chika hanya tinggal berdua dengan ibunya, sang ayah
sudah pergi meninggalkan mereka ketika chika masih di bangku smp,seorang sosok
lelaki yang selalu di kaguminya. Namun sekarang sosok tersebut sudah
meninggalkannya, walaupun berat, tapi itulah takdir yang harus di jalankan oleh
seorang chika. sekarang chika sudah
duduk di bangku sma kelas 2. Ayah chika yang hanya seorang pedagang tentu saja
tidak meninggalkan warisan berlimpah,yang dapat dinikmati oleh 7 keturunannya
kelak. Seperti anak2 konglomerat di Indonesia. Sedangkan ibunya hanya seorang
ibu rumah tangga, yang tamatan smp. Untuk mencukupi kehidupan mereka sekarang,
bu nani mengandalkan keterapilannya dalam membuat kue. Kebetulan waktu masih
muda, bu nani pernah bekerja di sebuah took kue.sehingga ilmu tersebut masih
bisa di gunakannya samapi sekarang.
Gubraak….. mata chika terbelalak
saat melihat jarum jam sudah menunjukkan jam 7 pagi. Matanya mendadak langsung
melek dan chika bergegas bangun dari
tempat tidurnya. Menyambar handuk yang berada di atas kepala tempat tidur. Dan
bergegas lari ke kamar mandinya.
Owh…..no, jangan terlambat dong.
Oh…god, help me please! Chika memohon.
Aduh,gimana ini, masak dalam
waktu 15 menit bisa selesai. Belum lagi mandi, pasang baju, sikat gigi, antar
kue ibu ke warunng bu minah.oh… tuhan,tolong dong mundurin waktunya, sedikit
aja ya, pinta chika. Gayanya seperti anak kecil yang merayu sang ibu agar mau
memberikan sebuah permen. kalau sampai telat….aduh bisa mati berdiri neh gue
kena setrap oleh madam sissy. Guru bahasa inggris gue, yang super duper galak itu….. oh..gosh! (jadi gw harus bilang wow,gto??? Oh…no)
***
Ehem……suara seorang perempuan
menyeruak tiba-tiba. Suara itu mampu menghentikan langkah – langkah kecil
chika.langkah seperti orang mengendap mau mencuri gitu.
Madam sissy : ..Ngapain kamu
jalan endap-endap gitu? Tanya madam sissy
Kamu telat? Iya…?
mmmm……Iii…, iya madam sissy, saya
telat.
Kenapa kamu telat?? Kamu
begadang? Madam sissy merongrong chika dengan berjuta pertanyaa ( berjuta??
Cuma tiga pertanyaan, dibilang berjuta…lebay ah,kayak anak alay).
“Kamu tau kan,kalau saya paling
tidak suka dengan siswa yang terlambat.kamu tau itu kan?? Tanyanya tegas!
mmmm…..iya madam,saya tau. Jawab
chika hati2.
Trus kenapa kamu lakukan itu?
Kayaknya madam sissy mulai naik emosinya. Seperti roller coster yang mulaik
naik ke atas.
“saya…ban..,!!! belum sempat chika melanjutkan kata-katanya,
madam sissy sudah memotongnya, kayak pemotong rumput aja,syukur kalo rata,kalo
bergelombang kan parah.
Chika…!!!…sambil menunjuk kearah
chika.
“sebagai seorang siswa itu harus
tidur jam 9. Tidak ada ceritanya begadang sampai pagi, keluyuran dan apalah
namanya, atau mungkin.., kamu memang sengaja datang terlambat di kelas saya?
Apa iya begitu chika??
“ah….nggak kok madam! Chika
semakin ketakutan.
Saya harap, kamu bisa memahaminya
chika!! Gimana Negara kita akan maju
coba,kalau anak mudanya malas kayak gini….sambil geleng2 kepala,biar kayak
orang berwibawa gitu.
“Madam…,chika memberanikan diri
mengeluarkan suaranya. saya semaleman bantu ibu saya,makanya saya jadi bangun kesiangan.
Maaf…madam,chika membalas sekenanyya.
Owh…..bantu ibu kamu? Madam sissy
mengernyitkan dahinya. memang kamu bantu apa,huh? Dengan gayak sok congak,
maklum madam sissy guru baru,jadi belum kenal betul dengan siswa di sini.
Saya bantu ibu bikin kue
madam,jawab chika,sambil memandangi ubin kotak2 di bawah.matanya tidak berani
menatap langsung muka madam sissy. Gmana nggak coba, tatapan matanya itu lho,
seperti serigala yang kelaparan dan siap menerkam mangsanya.
Keheninganpun terjadi beberapa
saat, mungkin otak madam sissy lagi mencerna kata2 chika. Atau mungkin, hatinya
mulai lunak. Biasanya kan. Mana pernah madam sissy memberikan kesempatan ke
pada siswa untuk menjelaskan alas an mereka.
“Ya…sudah, masih dengan nada
menegangkan (lue kira grand final idol2 gto,menegangkan!!!! )
“Kamu cepat masuk ke kelas…….
Saya tidak mau ada siswa saya yang telat lagi di jam pelajaran saya.kamu paham
chika…?
“Iya…madam,
saya janji takkan telat lagi,makasih madam.chika pun berlalu masuk ke kelasnya
sambila menarik nafas lega…huh..
Heh…chik,loe kenapa telat tadi?
Tanya nadia,sahabat chika dari smp dulu. Nadia anaknya manis, rajin dan rapi.
Kalo mirip artis, kira2 sebelas duabelas lah dengan farah Quinn, si chef seksi
itu.
Ya…loe tau sendiri kan,nad. Gue
harus bantu nyokap bikin kue. Apalagi semenjak bokap udah ga ada.gue harus
bantu nyokap untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Gue kasihan liat nyokap
kalau harus bekerja sendiri,gue ga tega,nad.
Owh…. Jadi gitu, gue kirain…..,
nadia menggantung omongannya
Kirain…?? Apa, sih nad? Chika
penasaran.
Itu lo…..gue kirain loe ga bisa
tidur karna mikirin si prince andre.
Ah…loe,ada2 aja,nad. Ga mungkin
lah, secara gue siapa. Chika merendah. Sebenaernya sih,chika punya perasaan
sedikit sama andre. Tapi dia ga mau menunjukkanya secara langsung di depan
teman2nya,bahkan dengan sahabatnya,nadia. Chika memangg agak tertutup,tidak
semuanya di ungkapkan begitu saja.ga kayak si mersya. Cewek yang ngakunya
paling cantik di sekolah. Yang selalu di kelilingi oleh cowok2 di
sekolahan.memang sih, marsya anak orang kaya, tajir man.apalagi dengan stats
anak yang memiliki saham terbesar di sekolah ini. Makin besar kepala tuh anak.
Chika dan marsya sangat berbeda dalam sikap, mungkin karna marsya anak orang
kaya,jadinya manja dan suka seenaknya dengan orang lain. Eh…ngapain ngomongin
marsya sih,oke….come back to main point. Ke chika.
Udah ah, ngapain ngomongin andre
sih, muka chika memerah.mendingan kita ke kantin yuk, gue laper neh,maklum
cacing di perut dah minta jatah neh.
Tuh…kan, muka loe merah chik,ledek
nadia.
Cie…cie….yang lagikasmaran.
Owh…..my prince wanna be, dimanakah dirimu. Aku kangen padanya…hahahha, nadia
tertawa lantang,sambil terus meledekin temannya yang sudah semakin salah
tingkah.
Udah ….ah becandanya,loe mau ikut
gue ke kantin ga? Kalo g ague pergi sendiri nih. Chika berlalu pergi tanpa
memperduliikan temanya,nadia. dia ga mau ketauan kalau dia memang memiliki
perasaan sama andre.
Chik…..chika, tungguin gue, dong.
Woy,…..chika, lue pura2 budek
ya.ntar gue doain budek beneran tau rasa loe.
Biarin…. Week, chika membalas
dengan cibiran mengejek.
***
Kedua…..
Hatiku
cenat cenut….
Semenjak ledekan nadia beberapa
hari yang lalu. Chika sering ketawa- ketawa sendiri mambayangkan wajahnya yang
memerah,karna interogasi yang bertubi-tubi sahabatnya. Apa iya, mukaku merah
seperti udang rebus? Ah… biasa aja, chika berusaha membohongi hatinya. Suka
sama seseorang kan fine2 aja. Huh….andre, kamu kok unyu-unyu banget sih * gue
ga tau nih unyu2 itu apa, tapi gue sering denger sih….hehehe. udah putih, tinggi,
ganteng, baik dan jago basket lagi. Siapa sih yang ga suka sama cowok kaya elo.
Apalagi si nenek gombreng tuh,marsya! Ga pernah biarin gue deket ma elo,barang
bentar aja. Satu jam, ah ga….. semenit ga juga, bahakan 1 setik pun gue ga bisa
deket sama elo, itu semua karna marsya, si nenek gombreng.
Pernah gue di labrak habis2an
oleh si marsya. Itu Cuma karna gue ketahuan ngeliatin andre main basket di
lapangan. Marsya langsung nyuruh gue pergi sambil ngeluarin pepatah petitih
langkanya….. huh, coba kalo loe ga anak pemilik yayasan ini, loe udah gue
goring kali. Trus gue jadiin bahan isian kue2 gue, biar loe dimakan orang
sekalian dan loe hilang untuk selamaanya dari muka bumi ini (emang bumi punya
muka ya? Ah so what lah?
Mungkin karna emosi yang
bercampur marah. Chika memelintir2 adonan kue yang baru di siapkan ibunya di
atas meja.
Chikaaaaaaaaaaaa………….,teriak bu
nani
Suara itu membuat telinga chika
langsung on, mata langsung melek dan terbangun ladi lamunan karna luapan emosi
yang menggebu2 seperti lumpur lapindo yang masih mengeluarkan lumpur panasnya.
Kamu…ngapain,nak? Kamu ngelamunin
apa sih, sampai2 adonan kue ibu di plintir2 gitu.kayak permen karet.
“what? Chika akhirnya tersadar
dengan apa yang dilakukannya.
Liat tuh, ulah kamu. Sudah
beberapa banyak adonan ibu yang kamu plintir2. Ibu berjalan kea rah
chika,mengambil baskom yang di pegang chika. Memungut satu per satu adonan yang
disudah berbentuk aneh.
“maafin chika ya,ma. Sambil bantu
beresin adonan kue itu. Chika ga sadar, kalo yang chika plintir2 ini adonan kue
mama. Chika menunjukkan jurus ampuhnya,memasang muka memelasnya seperti anak
kucing yang minta makan sama majikan,chika selalu memasang muka yang sama
setiap membuat kesalahan agar hati mamanya luluh. Biasanya jurus itu sangat
ampuh sih.
“ya sudah, sekarang coba kamu cek
kue yang ibu buat di dapur. Nanti kalau sudah matang,tolong kamu kemasin ya!
Nanti kamu antar kue – kue itu ke rumah pelanggan ibu. Mereka pesan 5 kotak.
Oke deh,bu, jawab chika singkat. Chika
anaknya memang penurut. Dia selalu melakukan apa yang di suruh ibunya. Walaupun
dia dalam keadaan ribet. Karna memang itulah yang dapat dilakukannya sebagai
seorang anak,untuk membahagiakan ibunya. Apalagi semenjak ayahnya telah tiada.
Ibu nani harus benting tulang sendiri untuk memenehu kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan anaknya,chika!
Bu…,ngomong-ngomong! Kue ini mau
chika antar kemana? Chika bertanya pada ibunya setelah memasukan kue – kue itu
kedalam toples. Dan menyusunnya dengan rapi di dalam kotang berwrana putih.
“ oya chika… ibu hamper lupa!
Kue-kue itu kamu antar kerumah ibu hani ya. Rumahnya di komplek sebelah rumah
sakit. Dekat halte bus itu lho. Taukan? Ibu menegaskan
“ mmmmmm…….. chika berfikir
sesaat.untuk beberapa saat chika tak mengeluarkan suaranya.
“…oh iya chika ingat! Perumahan yang di sebelah rumah sakit cepat
sembuh kan? Ingat…ingat, chika kegirangan.kayak anak2 mendapatkan permen aja.
“iya….nak. di seblah rumah sakit itu
ka nada halte bus. Nah di sana ka nada gang, kamu ikuti aja gang tersebut
sekitar 50 meter,ntr kamu juga liat kompleknya. Oya……tunggu sebentar. Ibu nani
melangkahkan kakinya kedalam. Sepertinya ada yang mau di tunjukkan ibu,piker
chika!
“setelah beberapa saat akhirnya
ibu nongol juga, chika…ini alamatnya,tadi mama sudah menulis alamatnya di
kertas ini. Kamu antar sekarang ya! Katanya, kue itu sudah sampai di sana jam 5
sore ini, katanya sih untuk arisan.
“ oke…bu, kalo begitu chika jalan
ya. Assalamualaikum! Sambil melangkah keluar dan meneteng kotak2 kue tersebut.
“waalaikunsalam…. Ibu nani
menimpali, hati 2 di jalan ya nak.
“
okey…ibu, suara chika terdengar kecil di kejauhan.
chika berjalan santai sambil
sesekali melihat keriki dan kanan. Ia memastikan alamat rumah trsebut, dia
tidak mau salah rumah. Kalo salah,kan berabe. Syukur2 kalo orang2nya baik, coba
kalo rumah orang yang jahat, bisa saja dia menculik saya. Dan di jadikan salah
satu korban human trafficking. Ah…lue lebay deh chik.ckckc…!!!
aha…, chika,kegirangan. Jl.
anggrek no.20B. sambil mencocokan alamat di kertas dengan alat yang ada dip
agar rumah mewah itu, rumah berwarna cokelat mudan dan sedikit asen keunguan.
Rumahnya sih tidak begitu besar,tidak sebesar kantor DPR yang ada di senayan, minimalis
tapi kelihatan elgan. Pasti orangnya cantik, elegan dan juga pasti agak jutek,
chika mencoba menerka-nerka, sosok penghuni rumah tersebut
###bersambung ………...