Sabtu, 14 Juli 2012

first try......


Gara-gara si upik abu……
Pertama ………
Whoam…….chika menguap sambil mengucek matanya yang masih ngantuk,semalaman ia begadang membantu bu nani. Ibunda chika tersayang. Chika hanya tinggal berdua dengan ibunya, sang ayah sudah pergi meninggalkan mereka ketika chika masih di bangku smp,seorang sosok lelaki yang selalu di kaguminya. Namun sekarang sosok tersebut sudah meninggalkannya, walaupun berat, tapi itulah takdir yang harus di jalankan oleh seorang chika.  sekarang chika sudah duduk di bangku sma kelas 2. Ayah chika yang hanya seorang pedagang tentu saja tidak meninggalkan warisan berlimpah,yang dapat dinikmati oleh 7 keturunannya kelak. Seperti anak2 konglomerat di Indonesia. Sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga, yang tamatan smp. Untuk mencukupi kehidupan mereka sekarang, bu nani mengandalkan keterapilannya dalam membuat kue. Kebetulan waktu masih muda, bu nani pernah bekerja di sebuah took kue.sehingga ilmu tersebut masih bisa di gunakannya samapi sekarang.
Gubraak….. mata chika terbelalak saat melihat jarum jam sudah menunjukkan jam 7 pagi. Matanya mendadak langsung melek dan chika bergegas  bangun dari tempat tidurnya. Menyambar handuk yang berada di atas kepala tempat tidur. Dan bergegas lari ke kamar mandinya.
Owh…..no, jangan terlambat dong. Oh…god, help me please! Chika memohon.
Aduh,gimana ini, masak dalam waktu 15 menit bisa selesai. Belum lagi mandi, pasang baju, sikat gigi, antar kue ibu ke warunng bu minah.oh… tuhan,tolong dong mundurin waktunya, sedikit aja ya, pinta chika. Gayanya seperti anak kecil yang merayu sang ibu agar mau memberikan sebuah permen. kalau sampai telat….aduh bisa mati berdiri neh gue kena setrap oleh madam sissy. Guru bahasa inggris  gue, yang super duper galak itu….. oh..gosh!  (jadi gw harus bilang wow,gto??? Oh…no)
***
Ehem……suara seorang perempuan menyeruak tiba-tiba. Suara itu mampu menghentikan langkah – langkah kecil chika.langkah seperti orang mengendap mau mencuri gitu.
Madam sissy : ..Ngapain kamu jalan endap-endap gitu? Tanya madam sissy
Kamu telat? Iya…?
mmmm……Iii…, iya madam sissy, saya telat.
Kenapa kamu telat?? Kamu begadang? Madam sissy merongrong chika dengan berjuta pertanyaa ( berjuta?? Cuma tiga pertanyaan, dibilang berjuta…lebay ah,kayak anak alay).
“Kamu tau kan,kalau saya paling tidak suka dengan siswa yang terlambat.kamu tau itu kan?? Tanyanya tegas!
mmmm…..iya madam,saya tau. Jawab chika hati2.
Trus kenapa kamu lakukan itu? Kayaknya madam sissy mulai naik emosinya. Seperti roller coster yang mulaik naik ke atas.
“saya…ban..,!!!  belum sempat chika melanjutkan kata-katanya, madam sissy sudah memotongnya, kayak pemotong rumput aja,syukur kalo rata,kalo bergelombang kan parah.
Chika…!!!…sambil menunjuk kearah chika.
“sebagai seorang siswa itu harus tidur jam 9. Tidak ada ceritanya begadang sampai pagi, keluyuran dan apalah namanya, atau mungkin.., kamu memang sengaja datang terlambat di kelas saya? Apa iya begitu chika??
“ah….nggak kok madam! Chika semakin ketakutan.
Saya harap, kamu bisa memahaminya  chika!! Gimana Negara kita akan maju coba,kalau anak mudanya malas kayak gini….sambil geleng2 kepala,biar kayak orang berwibawa gitu.
“Madam…,chika memberanikan diri mengeluarkan suaranya. saya semaleman bantu ibu saya,makanya saya jadi bangun kesiangan. Maaf…madam,chika membalas sekenanyya.
Owh…..bantu ibu kamu? Madam sissy mengernyitkan dahinya. memang kamu bantu apa,huh? Dengan gayak sok congak, maklum madam sissy guru baru,jadi belum kenal betul dengan siswa di sini.
Saya bantu ibu bikin kue madam,jawab chika,sambil memandangi ubin kotak2 di bawah.matanya tidak berani menatap langsung muka madam sissy. Gmana nggak coba, tatapan matanya itu lho, seperti serigala yang kelaparan dan siap menerkam mangsanya.
Keheninganpun terjadi beberapa saat, mungkin otak madam sissy lagi mencerna kata2 chika. Atau mungkin, hatinya mulai lunak. Biasanya kan. Mana pernah madam sissy memberikan kesempatan ke pada siswa untuk menjelaskan alas an mereka.
“Ya…sudah, masih dengan nada menegangkan (lue kira grand final idol2 gto,menegangkan!!!! )
“Kamu cepat masuk ke kelas……. Saya tidak mau ada siswa saya yang telat lagi di jam pelajaran saya.kamu paham chika…?
“Iya…madam, saya janji takkan telat lagi,makasih madam.chika pun berlalu masuk ke kelasnya sambila menarik nafas lega…huh..
Heh…chik,loe kenapa telat tadi? Tanya nadia,sahabat chika dari smp dulu. Nadia anaknya manis, rajin dan rapi. Kalo mirip artis, kira2 sebelas duabelas lah dengan farah Quinn, si chef seksi itu.
Ya…loe tau sendiri kan,nad. Gue harus bantu nyokap bikin kue. Apalagi semenjak bokap udah ga ada.gue harus bantu nyokap untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Gue kasihan liat nyokap kalau harus bekerja sendiri,gue ga tega,nad.
Owh…. Jadi gitu, gue kirain….., nadia menggantung omongannya
Kirain…?? Apa, sih nad? Chika penasaran.
Itu lo…..gue kirain loe ga bisa tidur karna mikirin si prince andre.
Ah…loe,ada2 aja,nad. Ga mungkin lah, secara gue siapa. Chika merendah. Sebenaernya sih,chika punya perasaan sedikit sama andre. Tapi dia ga mau menunjukkanya secara langsung di depan teman2nya,bahkan dengan sahabatnya,nadia. Chika memangg agak tertutup,tidak semuanya di ungkapkan begitu saja.ga kayak si mersya. Cewek yang ngakunya paling cantik di sekolah. Yang selalu di kelilingi oleh cowok2 di sekolahan.memang sih, marsya anak orang kaya, tajir man.apalagi dengan stats anak yang memiliki saham terbesar di sekolah ini. Makin besar kepala tuh anak. Chika dan marsya sangat berbeda dalam sikap, mungkin karna marsya anak orang kaya,jadinya manja dan suka seenaknya dengan orang lain. Eh…ngapain ngomongin marsya sih,oke….come back to main point. Ke chika.
Udah ah, ngapain ngomongin andre sih, muka chika memerah.mendingan kita ke kantin yuk, gue laper neh,maklum cacing di perut dah minta jatah neh.
Tuh…kan, muka loe merah chik,ledek nadia.
Cie…cie….yang lagikasmaran. Owh…..my prince wanna be, dimanakah dirimu. Aku kangen padanya…hahahha, nadia tertawa lantang,sambil terus meledekin temannya yang sudah semakin salah tingkah.
Udah ….ah becandanya,loe mau ikut gue ke kantin ga? Kalo g ague pergi sendiri nih. Chika berlalu pergi tanpa memperduliikan temanya,nadia. dia ga mau ketauan kalau dia memang memiliki perasaan sama andre.
Chik…..chika, tungguin gue, dong.
Woy,…..chika, lue pura2 budek ya.ntar gue doain budek beneran tau rasa loe.
Biarin…. Week, chika membalas dengan cibiran mengejek.
***
Kedua…..
Hatiku cenat cenut….
Semenjak ledekan nadia beberapa hari yang lalu. Chika sering ketawa- ketawa sendiri mambayangkan wajahnya yang memerah,karna interogasi yang bertubi-tubi sahabatnya. Apa iya, mukaku merah seperti udang rebus? Ah… biasa aja, chika berusaha membohongi hatinya. Suka sama seseorang kan fine2 aja. Huh….andre, kamu kok unyu-unyu banget sih * gue ga tau nih unyu2 itu apa, tapi gue sering denger sih….hehehe. udah putih, tinggi, ganteng, baik dan jago basket lagi. Siapa sih yang ga suka sama cowok kaya elo. Apalagi si nenek gombreng tuh,marsya! Ga pernah biarin gue deket ma elo,barang bentar aja. Satu jam, ah ga….. semenit ga juga, bahakan 1 setik pun gue ga bisa deket sama elo, itu semua karna marsya, si nenek gombreng.
Pernah gue di labrak habis2an oleh si marsya. Itu Cuma karna gue ketahuan ngeliatin andre main basket di lapangan. Marsya langsung nyuruh gue pergi sambil ngeluarin pepatah petitih langkanya….. huh, coba kalo loe ga anak pemilik yayasan ini, loe udah gue goring kali. Trus gue jadiin bahan isian kue2 gue, biar loe dimakan orang sekalian dan loe hilang untuk selamaanya dari muka bumi ini (emang bumi punya muka ya? Ah so what lah?
Mungkin karna emosi yang bercampur marah. Chika memelintir2 adonan kue yang baru di siapkan ibunya di atas meja.
Chikaaaaaaaaaaaa………….,teriak bu nani
Suara itu membuat telinga chika langsung on, mata langsung melek dan terbangun ladi lamunan karna luapan emosi yang menggebu2 seperti lumpur lapindo yang masih mengeluarkan lumpur panasnya.
Kamu…ngapain,nak? Kamu ngelamunin apa sih, sampai2 adonan kue ibu di plintir2 gitu.kayak permen karet.
“what? Chika akhirnya tersadar dengan apa yang dilakukannya.
Liat tuh, ulah kamu. Sudah beberapa banyak adonan ibu yang kamu plintir2. Ibu berjalan kea rah chika,mengambil baskom yang di pegang chika. Memungut satu per satu adonan yang disudah berbentuk aneh.
“maafin chika ya,ma. Sambil bantu beresin adonan kue itu. Chika ga sadar, kalo yang chika plintir2 ini adonan kue mama. Chika menunjukkan jurus ampuhnya,memasang muka memelasnya seperti anak kucing yang minta makan sama majikan,chika selalu memasang muka yang sama setiap membuat kesalahan agar hati mamanya luluh. Biasanya jurus itu sangat ampuh sih.
“ya sudah, sekarang coba kamu cek kue yang ibu buat di dapur. Nanti kalau sudah matang,tolong kamu kemasin ya! Nanti kamu antar kue – kue itu ke rumah pelanggan ibu. Mereka pesan 5 kotak.
Oke deh,bu, jawab chika singkat. Chika anaknya memang penurut. Dia selalu melakukan apa yang di suruh ibunya. Walaupun dia dalam keadaan ribet. Karna memang itulah yang dapat dilakukannya sebagai seorang anak,untuk membahagiakan ibunya. Apalagi semenjak ayahnya telah tiada. Ibu nani harus benting tulang sendiri untuk memenehu kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anaknya,chika!
Bu…,ngomong-ngomong! Kue ini mau chika antar kemana? Chika bertanya pada ibunya setelah memasukan kue – kue itu kedalam toples. Dan menyusunnya dengan rapi di dalam kotang berwrana putih.
“ oya chika… ibu hamper lupa! Kue-kue itu kamu antar kerumah ibu hani ya. Rumahnya di komplek sebelah rumah sakit. Dekat halte bus itu lho. Taukan? Ibu menegaskan
“ mmmmmm…….. chika berfikir sesaat.untuk beberapa saat chika tak mengeluarkan suaranya.
“…oh iya chika ingat!  Perumahan yang di sebelah rumah sakit cepat sembuh kan? Ingat…ingat, chika kegirangan.kayak anak2 mendapatkan permen aja.
“iya….nak. di seblah rumah sakit itu ka nada halte bus. Nah di sana ka nada gang, kamu ikuti aja gang tersebut sekitar 50 meter,ntr kamu juga liat kompleknya. Oya……tunggu sebentar. Ibu nani melangkahkan kakinya kedalam. Sepertinya ada yang mau di tunjukkan ibu,piker chika!
“setelah beberapa saat akhirnya ibu nongol juga, chika…ini alamatnya,tadi mama sudah menulis alamatnya di kertas ini. Kamu antar sekarang ya! Katanya, kue itu sudah sampai di sana jam 5 sore ini, katanya sih untuk arisan.
“ oke…bu, kalo begitu chika jalan ya. Assalamualaikum! Sambil melangkah keluar dan meneteng kotak2 kue tersebut.
“waalaikunsalam…. Ibu nani menimpali, hati 2 di jalan ya nak.
“ okey…ibu, suara chika terdengar kecil di kejauhan.
chika berjalan santai sambil sesekali melihat keriki dan kanan. Ia memastikan alamat rumah trsebut, dia tidak mau salah rumah. Kalo salah,kan berabe. Syukur2 kalo orang2nya baik, coba kalo rumah orang yang jahat, bisa saja dia menculik saya. Dan di jadikan salah satu korban human trafficking. Ah…lue lebay deh chik.ckckc…!!!
aha…, chika,kegirangan. Jl. anggrek no.20B. sambil mencocokan alamat di kertas dengan alat yang ada dip agar rumah mewah itu, rumah berwarna cokelat mudan dan sedikit asen keunguan. Rumahnya sih tidak begitu besar,tidak sebesar kantor DPR yang ada di senayan, minimalis tapi kelihatan elgan. Pasti orangnya cantik, elegan dan juga pasti agak jutek, chika mencoba menerka-nerka, sosok penghuni rumah tersebut
###bersambung ………...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar